Minggu, 29 April 2012

TOLERANSI OSMOTIK ERITROSIT

          Darah merupakan jaringan pengikat yang tersusun dari sel - sel darah dan plasma darah. Sel - sel darah terdiri dari eritrosit ( sel darah merah ), leukosit ( sel darah putih ) dan trombosit ( keping darah ). Eritrosit manusia berbentuk cakram bikonkaf, namun terdapat perubahan kekuatan pada species lain. Eritrosit mampu bertahan terhadap perubahan kekuatan osmosis yang normal, tetapi dalam larutan yang cukup hipotonik mereka membengkak dan menjadi bulat.
         Eritrosit dibatasi oleh membran selektif permeable, yaitu membran yang dapat ditembus air dan zat terlarut tertentu, tetapi tidak dapat ditembus oleh zat tertentu lsinnya. Membran eritrosit mudah dilalui ion H+ , OH -, NH4, PO4, HCO3, glukosa, asam amino, urea, dan asam urat tetapi tidak dapat dilalui oleh Na, K, Ca, Mg fosfat organik, hemoglobin, dan protein plasma.
         Tekanan osmotik eritrosit homoioterm sama dengan tekanan osmotik larutan NaCl O,9%, sedangkan tekanan osmotik poikiloterm sama dengan tekanan osmotik larutan NaCl 0,7 %. Bila eritrosit dimasukkan ke dalam medium hipotonis maka air akan masuk ke dalam eritrosit sehingga eritrosit menggelembung. jika toleransi osmotik membran eritrosit terlampaui maka eritrosit akan pecah, isi eritrosit termasuk hemoglobin (Hb) akan ke luar sehingga medium menjadi berwarna merah. peristiwa lisisnya membran eritrosit dan terbebasnya hemoglobin (Hb) keluar medium disebut hemolisis.
           kebalikan dari hemolisis adalah krenasi yaitu peristiwa mengkerutnya membran sel eritrosit akibat keluarnya cairan di dalam sel. Krenasi terjadi apabila eritrosit dimasukkan ke dalam medium hipertonis dari isi sel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar